UX Researcher Insights Can Help with Product and Business Growth

Hatta zaiith
6 min readJan 11, 2023

--

Menurut interaction design UX Research merupakan sebuah proses penelitian menyeluruh dari user. Proses yang dilakukan seorang UX Researcher adalah mengidentifikasi, menemukan, dan memvalidasi user dari problem yang dihadapi pada suatu produk.

Terdapat skill yang harus dimiliki sebagai UX Researcher untuk menggali sebuah insight yang menarik dan berguna untuk sebuah bisnis. Apa saja yang harus dimiliki skill seorang researcher untuk menggali sebuah insight?

Simak tulisan ini sampai selesai ya.

Bagaimana UX Research Bekerja

Unsplash

Melalui pengguna seorang UX research memiliki peran penting untuk mencari insight dari hasil interview, data, observasi, dll yang sesuai di lapangan. Insight dari pengguna dapat memberikan saran alternatif pada suatu produk dan bisnis dikemudian hari.

seorang researcher dapat memberikan gambaran apa yang diinginkan, dirasakan, diyakini, dan lain-lain dari seorang user. Hal tersebut dapat dilakukan dengan tahapan research secara mendalam.

Jika ingin melakukan Research secara mendalam, tentu kamu harus melakukan metode penelitian kualitatif atau kuantitatif. Sebelum melakukan proses research kamu juga harus tahu metode penelitian apa yang dapat membantu untuk mencari, menemukan, dan mevalidasi problem yang user alami.

Terdapat berbagai macam metode penelitian yang selalu digunakan seorang UX Researcher untuk mencari, menemukan, dan mevalidasi problem dari user, sebagai berikut:

Jenis Metode Penelitian UX Research

Terdapat dua metode utama dalam penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Kedua penelitian ini mempunyai beragam teknik untuk mencari sebuah data baik secara sosial (pengamatan lapangan) atau teknis (pengolahan data).

Banyak beragam cara metode penelitian baik kualitatif atau kuantitatif, namun saya akan menuliskan apa yang saya alami sebagai seorang product designer. sebagai berikut penjelasannya:

Qualitative Research

Unsplash

Metode penelitian ini ditekankan untuk memahami user secara behaviour sosial atau perilaku dengan penelitian lapangan secara langsung. Penelitian kualitatif mempunyai responden yang tidak banyak, karena penelitian ini fokus kepada aktivitas, interaksi, dan hubungan tertentu untuk dapat dilihat secara langsung.

Metode ini memerlukan interview guide sebagai pedoman pertanyaan kepada user. Ada lima kategori atau metode kualitatif sebagai berikut:

1. Ethnography Research / Shadowing

Metode ini digunakan untuk mengetahui sudut pandang suatu hubungan / behavior sosial kebudayaan di masyarakat. Dalam konteks kebudayaan masyarakat yang tergambar seperti kebiasan sosial masyarakat yang dilihat sebagaimana adanya.

Metode ini mengutamakan kepekaan pada researcher kepada proses berpikir yang mendalam dan interpertasi pada suatu fakta lapangan.

Penelitian dengan metode etnografi mengutamakan studi lapangan dengan mengamati (observasi) dan wawancara mendalam terhadap individu atau masyarakat secara langsung untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang apa yang mereka kerjakan, rasakan, dengarkan dan lainnya.

2. Focus Group Discussion (FGD)

Metode ini diawali dengan tujuan dan waktu yang dicapai bersama antara kelompok group diskusi dan fasilitator. Setelah dilakukannya kesepakatan bersama, Faslitator melanjutkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik agar dapat ditanggapi dan didiskusikan didalam group tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan pemantik sebagai pembuka diskusi, yang dapat dilakukan dari umum — khusus, seperti: (dalam konteks use case study fitur baru di aplikasi fintech)

  1. Apa yang bapak-ibu pahami tentang keuangan digital?
  2. Bagaimana bapak-ibu melakukan langkah-langkah pembelian pada sebuah aplikasi?
  3. Produk digital apa yang bapak-ibu selalu beli di sebuah aplikasi? mengapa bapak-ibu melakukan pembelian pada aplikasi tersebut?

Dengan pertanyaan pemantik tersebut, fasilitator dapat membuka jalan kepada diskusi yang lebih khusus lagi. Dengan pertanyaan yang dibangun dalam diskusi, tetap harus apa yang di yakini oleh pengguna. Agar fasilitator dapat merasakan konteks dan empati masalah yang dialami pengguna.

Fasilitator juga mempunyai peran penting untuk dapat menghasilkan diskusi, yang sesuai dengan tujuan dalam jangka waktu sudah disepakati. Paling maksimal waktu forum diskusi ini dilakukan selama 2.5 jam. Oleh karena itu Fasilitator didalam FGD ini biasanya berjumlah 2 orang (bergantung kebutuhan researcher).

Jumlah orang yang efektif dalam satu ruangan dalam menggunakan metode FGD ini adalah berjumlah 3–5 orang disetiap ruangan.

3. Segmentation Research / Market Research

Segmentasi research ini adalah bagaimana seorang researcher dapat meng-identifikasi, menemukan, dan memvalidasi sebuah produk, layanan, fitur pada segmentasi yang berbeda di market.

Segmentasi research ini fokus pada demografi, psychographics goal, main brand, benefit, lokasi/tempat, dll. Output segmentasi research ini adalah untuk dapat menemukan pain point dari problem user dengan data yang sudah dikumpulkan.

4. Desk Research / Competitive Analysis

research ini fokus pada data tentang produk seperti potensi market, features, layanan, penjualan untuk menentukan langkah strategies pada sebuah bisnis.

Data tersebut dapat ditemukan dari digital research seperti di website pemerintah, perpustakaan, journal kredible, organisasi tertentu, media kredible dan lainnya.

Research ini sangat menghemat biaya, karena mencari data yang diinginkan dapat dilakukan secara online.

5. Usability Testing

Researcher dapat bertemu dengan pengguna untuk melakukan tugas tertentu pada suatu produk seperti menyelesaikan langkah login atau payment.

Pengujian pada metode ini difokuskan pada pengumpulan data seperti waktu, tugas, dan keberhasilan pada suatu produk digital atau produk tangible.

Setelah tugas yang diberikan selesai pengguna dapat melakukan feedback. Data tersebut dapat diolah, dikumpulkan dan dievaluasi bersama berdasarkan hasil pengguna usability testing secara langsung kepada pengguna.

Banyak kategori research secara kualitatif yang dapat digunakan, namun perlu diperhatikan juga data yang ingin diambil bersifat generative, foundational atau evaluative. yang next coba saya bahas kategori tersebut.

Quantitative Research

Unsplash

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan, ratusan, atau ribuan. Penelitian kuantitatif ini tidak mempunyai sample data yang spesifik sehingga populasi responden penelitian kuantitatif bisa sangat luas.

Metode ini bertujuan untuk menguji hipotesis sementara antara satu hal dan hal lainnya. Data Kuantitaif di dominasi oleh angka sebagai alat ukur utama. Ada tiga kategori atau metode kuantitatif sebagai berikut:

1. Survey dan Questioner

Survey dan questioner merupakan sebuah alat penelitian untuk pengguna yang lebih fleksibel. Saat ini beberapa media sosial sudah bisa menggunakan survey online di dalam platformnya seperti Instagram.

Penelitian ini dapat menggunakan pertanyaan pilihan ganda atau pertanyaan terbuka untuk mencari sebuah hipotesis sementara. kamu dapat memulai dengan fitur question box pada Instagram lho!

2. Web Analytics atau App Analytics

Penelitian ini menjelesakan apa yang dilakukan pengguna dengan produk (Web atau App) secara langsung terhadap suatu sistem (fitur, informasi, waktu, dll) yang terdapat pada sebuah produk digital.

Untuk mendapatkan data tersevut diperlukan fitur digital seperti menggunakan google analytic, web analytic, dan tools lainnya untuk dapat membuat hipotesis sementara.

3. A/B Testing

A/B Testing merupakan tahapan uji coba terhadap dua pilihan produk secara bersamaan, untuk melihat diantara kedua tersebut produk apa yang dapat memberikan hasil terbaik.

Dengan A/B testing ini seorang UX Researcher dapat mencoba beberapa testing produk kepada pengguna seperti pemilihan kata (wording), warna, CTA, gambar, atau lainnya.

Semua metode penelitian bertujuan baik, karena dapat membantu menentukan langkah bisnis pada suatu produk. Agar tidak salah langkah, problem atau hipotesis sementara harus dapat diuji dan diukur.

Dengan research yang baik, suatu produk dapat memberikan impact yang untuk sebuah tujuan bisnis kedepan.

Sebagai Researcher juga harus dapat memberikan prioritas dalam menseleksi kebutuhan data yang akan di laporkan, karena waktu terus maju kedepan. Semakin panjang waktu untuk mencari data yang dibutuhkan, semakin besar biaya yang dikeluarkan.

Penutup

Agar solusi yang dihadirkan tepat guna, proses research menjadi penting untuk dilakukan sebagai tahapan awal. Karena melalui research kita menjadi tahu suatu kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh pengguna.

Sebelum melakukan Research terdapat tahapan seperti memahami problem, objective bisnis, menentukan partisipant, menentukan timeline, alat / tools yang digunakan, pedoman interview, dll.

Bagaimana pun seorang UX Research adalah perwakilan pengguna untuk mensuarakan kebutuhan pengguna di lapangan. Stakeholder terkait harus dapat menghadirkan produk yang solutif dan inovatif dari hasil laporan research yang telah diberikan.

Bagaimana pun impact / solusi harus terus dihadirkan agar dapat memberikan dampak yang besar kepada pengguna dan bisnis perusahaan.

Semoga Bermanfaat ya :)

--

--

Hatta zaiith
0 Followers

I am UI/UX Designer. My goal is to design and develop digital products with an experience that makes people's lives simple with busniess solution.